VIVAnews - Pemerintah menyarankan industri otomotif mencari sumber baru atau relokasi sementara industri komponen dari Jepang guna mengantisipasi penurunan impor komponen asal negara Sakura tersebut.
Menteri Perdagangan (Mendag), Mari Elka Pangestu mengatakan, selama ini pemerintah terus memantau keadaan Jepang. Apa nantinya terjadi penurunan pada perekonomian Jepang yang berdampak pada pertumbuhan atau malah sebaliknya seperti saat gempa Kobe.
Mari menuturkan, pada waktu gempa dan tsunami terjadi memang terdapat penurunan pertumbuhan ekonomi, namun berikutnya naik kembali karena proses rekonstruksi yang dilakukan.
"Hingga saat ini kita evaluasi dan belum terlihat ada dampaknya, tetapi kita pantau terus," kata Mari usai peresmian pabrik Industri Hilir Kelapa Sawit di Marunda, Rabu 30 Maret 2011.
Pemerintah, Mari menambahkan, terus memantau industri komponen otomotif dan industri elektronik yang dinilai paling besar terkena imbas bencana tsunami Jepang. "Seberapa jauh, industri ini nantinya mempengaruhi produksi di dalam negeri," tuturnya.
Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraaan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan produksi mobil aman hanya sampai April, sedangkan Mei baru akan terlihat dampaknya.
Mengenai hal itu, Mendag mengatakan, akan dilihat komponen mana yang terkena seberapa krusialnya pada industri otomotif dan apakah komponen ini dapat dicari sumber lain selain dari Jepang.
"Pertama, mereka memiliki satu bulan untuk mencari sumber yang lain. Atau mungkin produsen Jepangnya sendiri, harus mencari karena jika pabriknya hancur total mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Kedua, apa dapat relokasi sementara untuk produksinya." kata Mari.
Diperparah lagi, Mari melanjutkan, dengan masalah radiasi nuklir, yang kondisinya masih tidak pasti dan melarang orang bekerja atau tinggal dalam radius 50 kilometer. Sebab, meski pabriknya tidak hancur tapi tetap saja mereka tidak dapat bekerja.
Menurut Mari, melalui pertemuannya dengan Gaikindo, diketahui yang paling terkena dampaknya yaitu industri metal atau bagian logamnya.
"Inilah yang harus dipantau seberapa jauh pengaruhnya dan harus cepat dicarikan sumber baru. Jika hal ini dapat diatasi mungkin dampaknya tidak terlalu besar," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar