Seperti yang diungkapkan oleh sebuah sumber dari internet, kawah ini (2.194m dpl) sebenarnya terbentuk akibat letusan Gunung Patuha pada abad X dan XII silam. Gunung Patuha, atau sering jg disebut oleh masyarakat sekitar sebagai Gunung Sepuh (Pak Tua), memiliki ketinggian 2.434m diatas permukaan laut dan bersuhu sekitar 8-22 derajat celcius.

Image Hosted by ImageShack.us

Air kawah ini katanya sedikit berbeda dengan kawah lain di Jawa Barat. warna air yang terang dan selalu berubah2 akhirnya menjadi daya tarik tersendiri. permukaan kawah umumnya berbatu dan berpasir warna putih, sehingga kawah ini kemudian dikenal sebagai kawah putih. beberapa peneliti mengatakan bahwa gunung patuha masih aktif, sehingga ditemukan beberapa pancaran kawah yang masih bergejolak. didekat tempat ini pula ditemukan sebuah goa sedalam 5 meter yang pernah dipakai sebagai tambang belerang. tak heran jika beberapa kawah tiba2 beruap banyak, dan pengunjung didapati terbatuk2 akibat menghirup hawa belerang yang berbau sangat tajam.

Image Hosted by ImageShack.us

Seperti yang diungkapkan sumber di atas, berbagai jenis flora dan fauna turut memperkaya keberadaan tempat wisata ini. Beberapa jenis flora antara lain Cantigi, Lemo (konon berbau seperti minyak lawang dan dapat digunakan untuk mengusir ular), Vaccinium (tanaman khas yang hidup didaerah kawah), serta Eidelweis yang tumbuh di puncak gunung. Sedangkan jenis fauna yang kerap muncul antara lain elang, monyet, kancil, babi hutan, macan kumbang dan macan tutul.

Image Hosted by ImageShack.us

Dahulu kala, masyarakat menganggap kawasan ini kawasan yang angker karena banyak burung mati seketika melewati kawah ini. katanya lagi di tempat ini merupakan kerajaan jin dan tempat bersemayam roh para leluhur. kepercayaan inipun lantas dibantah, ketika pada tahun 1837 seorang ilmuwan Belanda Jerman Dr. Franz Wilhelm Junghuhn melakukan penilitian dan menemukan bahwa keangkeran tsb tidak lain disebabkan oleh adanya semburan lava belerang yang berbau sangat menyengat. namun saat ditemukannya fakta tersebut masyarakat belum tertarik menjadikan tempat ini sebagai objek wisata. baru setelah PT Perhutani mengembangkan tahun 1987, kawasan kawah putih dijadikan sebuah objek wisata di jawa barat.

Menurut keterangan dan gambar yang diperoleh ESDM, belerang/sulfur merupakan mineral hasil proses vulkanis yang berwarna cenderung kuning atau kehitam2an. Sifat belerang antara lain tidak larut dalam air dan dapat larut dalam minyak bumi, minyak tanah, penghantar panas dan listrik yang buruk. apabila dibakar apinya berwarna biru dan engasilkan gas SO2 yang berbau busuk. Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, mengolahan minyak bumi, karet, gula pasir, accu, kimia, bahan peledak, petenunan, film dan fotografi, logam serta besi baja. Di indonesia telah diketahui 6 propinsi yang memiliki potensi belerang dengan total cadangan sekitar 5,4 juta. untuk tipe sublimasi, selama gunung berapi masih aktif maka belerang tipe ini dapat diproduksi, sehingga sumber daya belerang sublimasi dianggap tidak terbatas.

Image Hosted by ImageShack.us

Back to kawah putih, menuju tempat ini tidaklah sulit. Lokasi kawah putih dapat ditempuh melalui perjalanan sejauh 46 km atau 2,5 jam ke arah selatan kota Bandung. dari pintu masuk, masih ada sekitar 5km yang harus dilalui. sepanjang perjalanan tersebut kita bs menemui hutan hujan tropis dan Eucalyptus. pulang dari kawah putih kalian bs meneruskan perjalanan ke Situ Patengan or berkemah ke Ranca Upas, yang juga merupakan tempat penangkaran rusa, dan jangan lupa singgah di perkebunan strawberry di kawasan Rancabali. disana kalian bs memetik sendiri buahnya tuk dibawa pulang.

Image Hosted by ImageShack.us