" Mendeteksi Penyakit Lewat Mulut "
Penyakit Anda Ingin Tahu? Buka Mulut Lebar-lebar!
Tahukah Anda gejala awal penyakit diabetes, jantung, atau leukimia? Ternyata semua itu bisa diketahui dengan tanda-tanda di mulut anda. Biarkan mulut anda bicara. Yuk, buka mulut lebar-lebar.
Jika mata bisa mengungkapkan isi hati seseorang, mulut juga bisa buka rahasia. Tapi bukan lewat kata-kata. Penelitian terbaru membuktikan, kondisi mulut Anda bisa mengungkap gejala-gejala awal penyakit berbahaya bahkan sampai memprediksi kelahiran prematur.
Diabetes
Salah satu tanda-tanda penderita diabetes adalah penyakit gigi dan gusi yang berlebihan.
"Penderita diabetes cenderung memiliki kecendrungan penyakit mulut 3-4 kali lebih sering ketimbang orang yang tidak mengidap diabetes," ujat Sally Cram, juru bicara American Dental Association dilansir Webmd.
Penderita diabetes umumnya mudah terluka saat menyikat gigi atau sedang menggunakan benang pembersih gigi. Gigi penderita diabetes juga umumnya mengalami abses.
Hal tersebut di atas terjadi karena penderita diabetes umumnya mengalami kerusakan sel darah putih. Padahal sel darah putih sangat diperlukan untuk melawan bakteri penyebab infeksi di mulut. Selain masalah gusi, diabetes juga mengakibatkan mulut kering, sariawan, dan mulut panas.
Bau mulut seseorang juga bisa mengungkapkan apakah seseorang memiliki kecenderungan gula darah tinggi. Bau tersebut biasa disebut 'acetone breath' bau manis yang dapat segera dikenali dokter gigi sebagai tanda-tanda seseorang mengidap diabetes.
Lain lagi dengan mau mulut tak sedap. Bau mulut ini dapat mengindikasikan seseorang sedang mengalami infeksi hidung, mulut, paru-paru, atau perut.
Osteoporosis
Osteoporosis dan tanggalnya gigi sangat berhubungan. Jika seseorang mengalami Osteoporosis maka ia mengalami penurunan kepadatan tulang. Akibatkan terjadi cidera pada pinggul dan beberapa bagian tubuh lainnya yang disanggah tulang. Proses ini juga mempengaruhi kokohnya rahang dan gigi.
Pada wanita, ada tiga empat momen dimana seseorang lebih berisiko terhadap penyakit mulut. Pertama, saat setelah menopause, ketika masa puber, pada saat hamil, dan sekitar masa menstruasi setiap bulannya. Pada masa-masa tersebut, hormon tertentu akan meningkat sehingga
memicu proses-proses peradangan dan membuat mulut lebih rentan terhadap bakteri.
Belakangan ini ditemukan terapi estrogen yang bisa membantu masalah ini. Terapi ini bisa membantu mengurangi tingkat kerapuhan gigi dan radang gusi.
Penyakit Jantung
Penelitian terbaru membandingkan kesehatan mulut 256 pasien jantung dewasa dengan 250 pasien lain tanpa penyakit jantung. Hasilnya, salah satu penanda awal sakit jantung adalah pericoronitis atau infeksi gusi di sekitar gigi geraham. Biasanya gigi akan membusuk sehingga hanya menyisakan ujung kecil di akarnya. Pastinya penyakit ini juga disertai radang gusi, radang lainnya di mulut, dan tanggalnya gigi.
Hal ini diduga karena bakteri yang ditemukan di mulut merupakan bakteri yang sama sebagai penyebab atherosclerotic plaque (kelainan pada pembuluh darah yang disertai plak dan tidak elastis) yang berhubungan dengan penyakit jantung.
Kelahiran Prematur
Penelitian membuktikan, wanita yang mengalami gangguan gusi selama masa kehamilan, 7 kali lebih berisiko mengalami kelahiran prematur. Tak hanya prematur, bayi yang dilahirkan juga umumnya lebih kecil dari rata-rata.
Ini disebabkan ketika seseorang mengalami gangguan mulut, peradangan yang terjadi menyebab beberapa zat tertentu dilepaskan ke aliran darah sehingga bisa mempengaruhi berat tubuh bayi dan proses persalinan. Studi lain menyebutkan, membersihkan plak dan tartar secara teratur bisa mengurangi risiko persalinan prematur.
Leukimia
Penderita Leukimia umumnya memiliki gusi yang memerah, meradang, dan lembek. Nah, dengan membuka mulut lebar-lebar setidaknya anda bisa mengantisipasi beberapa gejala awal penyakit berbahaya. Tapi, jangan tarik kesimpulan sendiri. Segera onsultasikan ke dokter jika mengalami gejala-gejala seperti tersebut di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar