Kamis, 26 April 2012

Budaya sebagai warisan dalam diri kita sendiri

PENDAHULUAN
   Tarian Adat Indonesia

       seperti yang sudah kita ketahui, bahwa warisan budaya indonesia sangat banyak dan sangat kental sekali. bahkan di setiap daerah indonesia memiliki budayanya masing-masing. Contohnya seperti : makanan khas daerah, baju khas, batik, adat istiadat bahkan tarian daerahnya.
        Namun pada artikel kali ini, saya akan membahas tentang warisan budaya "TARIAN" seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya. Indonesia ini terbagi banyak pulau dan daerah yang tetap satu yaitu INDONESIA. Dan di setiap daerah memiliki tariannya masing-masing dan menunjukan sesuatu yang lain seperti : tarian penyabutan, tarian sesembahan dll..
di karenakan darah daging ayah saya jawa dan ibu saya jawa, maka saya akan membahas tarian tersebut

PEMBAHASAN
Contoh Singkat..


Srimpi Gambir Sawit : merupakan tarian yasan ndalem atau persembahan KGAA Pakualam II. “Srimpi yang ditarikan cerita intinya mengenai kebaikan dan kejahatan yang saling tumpang tindih,” tari Srimpi Gambir Sawit yang ditarikan empat orang perempuan menggambarkan sisi empat mata angin atau dalam bahasa Jawa papat kiblat lima pancer.







Jenis : Tarian Jawa
Nama : BEDHAYA TEJONOTO
Asal : Kraton Surakarta Hadiningrat, Jawa Tengah


Tarian Bedhaya Tejonoto ciptaan Sinuhun Pakubuwono X yang merupakan tarian khusus jika keluarga Pakubuwono ada yang menikah.





Jenis : Tarian Jawa
Nama : BEDHAYA ANGRON AKUNG
Asal : Pura Paku Alam, Daerah Istimewa Yogyakarta


Bedhoyo Angron Akung, merupakan tari putri kelompok yang diperagakan oleh tujuh orang. Setiap penari secara simbolis filosofis mempergerakan tokoh tokoh tertentu. Bedhoyo Angron Akung diciptakan oleh KGPAA. Paku Alam II (1829 – 1858) dan direkonstruksikan/digubah kembali pada masa KGPAA. Paku Alam VIII (1937 – 1998).


Pergelaran biasanya dilaksanakan di Bangsal Sewatama untuk menyambut tamu-tamu kehormatan Pura Pakualaman dan memperingati ulang tahun Sri Paku Alam. Sesuai dengan namanya, tari ini bersumber dari cerita Panji Angronakung. Tarinya bernarasi simbolis tentang Raden Panji Inu Kertapati ketika dalam penyamaran untuk mencari Dewi Anggraeni.









Jenis : Tarian Jawa
Nama : GANDRUNG BANYUWANGI
Asal : Banyuwangi, Jawa Timur

















PENUTUP

KESIMPULAN.

Jadi kita dapat menarik kesimpulan bahwa seni tari Indonesia sangat banyak. Namun terasa sedikit di karenakan kurangnya minat yang di tanamkan sejak dini untuk mempelajari tari daerahnya sendiri. Dan iitulah yang mengakibatkan cepat atau lambat tarian-tarian tersebut terhapuskan dengan sejalannya perkembangan jaman.


SARAN

Mulaialah mempelajari dari bait pertama seni tari di daerah mu sendiri, dan ikut sertakan ajang tari tersebut di beberapa acara. Agar dapat menjadi daya tarik daerah itu tersebut dan menarik minat untuk mempelajarinya.

DAFTAR PUSTAKA


http://wilwatiktamuseum.wordpress.com/category/tarian-nusantara/tarian-jawa-tarian-nusantara/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar